Kamis, 04 November 2010

urban fixed gear





Kampanye untuk makin peduli terhadap bumi sudah menjadi semacam trend gaya hidup masa kini. Berbagai langkah konkrit dilakukan untuk menjalankan kampanye itu. Mulai dari menamam pohon, menghemat listrik, mengurangi penggunaan plastik, dan lain sebagainya. Termasuk memilih alat transportasi yang hemat energi.
Sepeda yang merupakan salah satu alat transportasi beberapa tahun belakangan ini sudah menjadi salah satu pilihan kendaraan favorit bagi kaum urban di perkotaan. Dengan dilatar belakangi oleh gaya hidup go green, sepeda dipercaya sebagai alat transportasi yang hemat energi, biaya sekaligus menyehatkan tubuh. Selain itu, sepeda juga dapat dianggap sebagai alat untuk menyalurkan hobi, baik dari sisi olahraga, bersosialisasi hingga modifikasi. Tak heran jika kini sepeda dengan beragam jenisnya sudah menjadi salah satu trend dan bagian dari gaya hidup kaum urban.
Dari beragam jenis sepeda, ada satu spesies yang belakangan ini sedang hits di kalangan kaum urban. Sepeda yang inspirasinya datang dari track bike yang biasa dilombakan di velodrome, lalu diaplikasikan untuk penggunaan di jalan raya oleh para messenger di mancanegara, kini mewabah di kota-kota besar di Indonesia. Fixed Gear, begitulah sepeda ini biasa disebut.
”Fixed gear sendiri sebenarnya adalah sebutan untuk mekanisme sistem penggerak yang ada di roda belakang sepeda ini. Tidak seperti sepeda lain yang memiliki banyak sproket (gear) yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan bisa free wheel (sepeda tetap melaju tanpa mengayuh pedal), fixed gear hanya memiliki satu sproket dimana pedal yang dikayuh akan terus berputar mengikuti perputaran roda/ sproket tanpa ada free wheel,” jelas Rangga Panji, salah seorang penggagas fixed gear yang menyebarkan virus ini lewat thread fixed gear di forum www.sepedaku.com .
Tampilannya yang minimalis namun sangat cathcy, terutama dari sisi warna, membuat fixed gear segera memiliki banyak penggemar. ”Tampilan fixed gear bisa langsung dikenali dari frame dan roda-nya. Biasanya kita pakai frame track/ road bike, yang ramping dan ringan, ban-nya juga pakai yang kurus. Bar (setang) juga pakai yang sempit (jarak dari sisi kiri ke kanan tidak terlalu lebar). Pokoknya mirip dengan track bike deh,” ujar Ippe, yang juga merupakan salah seorang penyebar virus fixed gear lewat blog-nya, www.cyclonesia.com dan twitter.com/cyclonesia. ”Umumnya tampilan fixed gear juga minimalis karena nggak ada kabel atau handle (rem, gear) yang terpasang di sepeda. Kalaupun ada, paling cuma satu, yaitu (handle dan kabel) rem depan,” tambah Rizky, pengguna fixed gear yang rencananya pada bulan Maret nanti akan membuka Velodome, sebuah toko di bilangan Panglima Polim, Jakarta Selatan yang khusus menyediakan segala sesuatu yang berhubungan dengan fixed gear. ”Karena tampilannya yang minimalis, makanya kita ”main” di warna. Mulai dari frame, rims (velg), spokes (jari-jari), ban, sampai rantai kita kasih warna yang colorfull, biar jadinya lebih meriah dan eye cathcing, hehe,” ujar Andira, yang saat ini tengah mengembangkan www.id-fixed.com , suatu wadah berkumpulnya pencinta fixed gear di dunia maya.
Walaupun secara umum ciri khas fixed gear adalah seperti paparan diatas, namun tidak menutup kemungkinan jika ingin membuat sepeda jenis lain, katakanlah sepeda berbasis MTB (Mountain Bike) atau folding bike menjadi fixed gear. ”Yang penting, siapin aja hub roda belakang (tempat gear), gear-nya dan atribut pelengkapnya (baut, lock ring, dll) karena itulah esensi dari fixed gear. Kalau mekanisme itu sudah terpasang, aksesoris lainnya tinggal menyesuaikan dengan selera masing-masing,” ulas Rangga Panji. ”Di sini (Indonesia) udah ada kok yang bikin MTB, folding bike dan cruiser bike jadi fixed gear, hehe,” tambah Ippe.
Hal yang cukup menarik untuk disimak adalah biaya yang diperlukan untuk meng-customized fixed gear ternyata cukup terjangkau. ”Yah, budget-nya kira-kira mulai dari 1,5 juta rupiah deh. Itu sudah bisa dapat frame (track/ road bike) dalam kondisi bekas, sisanya mulai dari ban, velg, spokes, setang, gear, rantai, jok, semuanya dalam kondisi baru. Budget tadi sudah termasuk biaya repaint lho,” ungkap Riandi yang menerapkan hal ini pada fixed gear miliknya. Namun perlu dicermati, biaya ini bisa dan akan bertambah jika si pemilik memodifikasi fixed gear-nya dengan peranti aksesoris yang makin banyak tersedia. Sebutlah setang, yang tersedia dalam berbagai jenis seperti raiser bar, flat bar, drop bar, bull horn bar, dsb. Ada juga rims, hub, crank set, jok, ban dan masih banyak aksesoris lainnya yang hadir dalam bentuk dan warna yang sangat variatif. Banyaknya aksesoris ini pulalah yang menjadikan tiap pemilik dapat menyesuaikan dan menentukan sendiri tampilan fixed gear-nya sesuai selera masing-masing sekaligus menjadi identitas dari sang pemilik dan sepedanya.
Bicara soal pemilik, saat ini fixed gear sudah semakin mewabah ke berbagai kalangan dari beragam profesi. Mulai dari pegawai kantoran, penyiar radio, fotografer profesional hingga para DJ. Para pemilik fixed gear ini juga rutin berinteraksi, baik di dunia maya maupun secara langsung. Hari Rabu malam yang diberi tema Raboo Raboo Night Ride serta Minggu pagi merupakan hari dimana mereka biasa berkumpul. Kegiatan yang mereka lakukan umumnya adalah riding di seputaran Jakarta, mempelajari trick baru, skidding (cara menahan laju sepeda), update hal-hal baru seputaran fixed gear dan obrolan ringan lainnya. Kegiatan ini juga sekaligus merupakan ajang bersosialisasi di antara sesama pengguna fixed gear.
Mereka juga selalu hadir dalam kegiatan car free day yang digelar pada hari Minggu terakhir di setiap bulannya di sepanjang jalan Jend. Sudirman dan M.H Thamrin, Jakarta. Ajang ini mereka jadikan tempat untuk mensosialisasikan fixed gear kepada masyarakat umum. Dan terbukti, sekumpulan sepeda dengan warna yang sangat beragam dan eye cathcing ini mampu memikat dan menarik banyak perhatian masyarakat. Tak heran jika semakin hari, peminat dan penggunanya semakin bertambah.
Tak bisa dipungkiri, saat ini fixed gear sudah tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat transportasi (harian) maupun media untuk berolah raga, kini fixed gear sudah menjelma menjadi trend baru dan fashion item bagi para kaum urban masa kini. Jika Anda tertarik untuk mengetahui fixed gear lebih lanjut, silahkan kunjungi laman dibawah ini.

Informasi Fixed Gear di Indonesia:
www.cyclonesia.com & twitter.com/cyclonesia
www.id-fixed.com
www.sepedaku.com (Thread Fixed Gear) Forum
Fixed Gear Fever Indonesia (facebook™)

2 komentar: